FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYUNG SEKAKI KELURAHAN AIR HITAM PEKANBARU

Penulis

  • fatmaricha rahmana STIKes Pekanbaru Medical Center
  • Hidayati Lestari STIKes Pekanbaru Medical center

DOI:

https://doi.org/10.35328/kebidanan.v9i2.1036

Kata Kunci:

Pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, dukungan tenaga kesehatan, susu formula, asi ekslusif

Abstrak

Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja, termasuk kolostrum tanpa tambahan apapun sejak dari lahir, dengan kata lain pemberian susu formula, air matang, air gula dan madu untuk bayi baru lahir tidak dibenarkan. Bayi baru lahir perlu mendapatkan perawatan yang optimal sejak dini, termasuk pemberian makanan yang ideal. Tidak ada satupun makanan yang ideal selain ASI. World Health Organization (WHO) dan United Nation Children’s Fund (UNICEF) menganjurkan pemberian ASI secara Eksklusif, yaitu ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan, tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain selain ASI.Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki Kelurahan Air Hitam Pekanbaru. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif.Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 31 Ibu yang memiliki bayi berusia 0-6 bulan. Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan kuesioner dengan analisis secara univariat. Hasil analisis univariat terdapat 13 orang (42%) ibu - ibu yang memberikan ASI secara ekslusif terhadap bayinya. Untuk faktor pekerjaan dari analisa peneliti mayoritas responden  tidak bekerja sebanyak 23 orang responden (74,2%), berdasarkan pendidikan, mayoritas responden berpendidikan tinggi sebanyak 24 orang responden (77,4%), berdasarkan pengetahuan, mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 20 orang responden (64,5%), berdasarkan dukungan tenaga kesehatan, mayoritas responden mendapat  dukungan dari tenaga kesehatan yakni sebanyak 19 orang responden (61,3%), dan berdasarkan pengaruh susu formula, mayoritas responden terpengaruh oleh adanya susu formula sebanyak 18 orang responden (58%). Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk lebih giat lagi memberikan komunikasi informasi dan edukasi terhadap masyarakat  terkait ASI eksklusif.

 

Referensi

Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Astutik, Reni Yuli. 2014. Payudara dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Kristiyanasari, Weni. 2011. ASI, Menyusui dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika.
Maritalia, Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta: Rieneka Cipta.
Profil Dinas Kesehatan Kebumen tahun 2013
Profil Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2013
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Riau tahun 2012
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2013
Proverawati, Atika. 2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.
Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Saputra, Lyndon. 2007. Melindungi, Meningkatkan dan Mendukung Menyusui. Jakarta: Binarupa Aksara.
Setiawan, Ari. 2011. Metode Penelitian Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Siregar, Dian. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di Desa Lengau Seprang Kecamatan Tanjung Morawa. hal: 56.

Sitepoe, Mangku. 2013. ASI Eksklusif: Arti Penting Bagi Kehidupan. Jakarta Barat: Indeks.
Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wiji, Rizki Natia. 2013. ASI dan Pedoman Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.

Diterbitkan

2020-12-31

Cara Mengutip

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYUNG SEKAKI KELURAHAN AIR HITAM PEKANBARU. (2020). Jurnal Ilmu Kebidanan, 9(2), 100-107. https://doi.org/10.35328/kebidanan.v9i2.1036