HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI POSYANDU KELURAHAN’ NGAGLIK

Penulis

  • Mufida Annisa Rahmawati Politeknik Kesehatan Wira Husada Nusantara Malang
  • Novi Budi Ningrum

DOI:

https://doi.org/10.35328/kebidanan.v10i2.2076

Kata Kunci:

MP-ASI, Kejadian Diare.

Abstrak

Bayi usia 0-6 bulan dapat tumbuh secara optimal dengan mengandalkan ASI selama 6 bulan pertama kehidupannya. Namun kenyataannya, sebelum usia 6 bulan, banyak bayi yang sudah diberi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian mp-asi dini dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di Posyandu Ngaglik Jawa Timur.

            Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Lokasi dan waktu penelitian di Posyandu Ngaglik Jawa Timur pada bulan Januari 2020 sampai bulan Maret 2021. Variabel bebas (X) pemberian mp-asi dini dan variabel terikat (Y) kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan. Jumlah populasi 32 ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan dengan jumlah sampel 32 responden. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan pendekatan statistik deskriptif. Dengan menggunakan metode model regresi linier sederhana.

            Nilai t hitung variabel pemberian mp-asi dini (X) sebesar 29.435 > ttabel 2.039 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian mp-asi dini (X) dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan (Y). Nilai F hitung sebesar 866,415 > dari nilai F 0,05 (4,17) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pemberian mp-asi dini (X) dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan (Y). Nilai Rsquare sebesar 0.967 artinya hubungan pemberian mp-asi dini dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan sebesar 96,7%, sedangkan 3,3% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

 

Kata kunci : MP-ASI, Kejadian Diare.

Referensi

Congden, K. A. (2016) ‘Perinatal Education and Support Program: Baystate’s New Beginnings’, The Journal of Perinatal Education, 25(2), pp. 97–104. doi: 10.1891/1058-1243.25.2.97.

Urquizu i Brichs, X. et al. (2016) ‘Anaemia in pregnancy and in the immediate postpartum period. Prevalence and risk factors in pregnancy and childbirth’, Medicina Clínica (English Edition), 146(10), pp. 429–435. doi: 10.1016/j.medcle.2016.06.050.

Kemenkes RI (2017) ‘Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2013’, (November).

Lukose, A. et al. (2014) ‘Nutritional factors associated with antenatal depressive symptoms in the early stage of pregnancy among Urban South Indian women’, Maternal and Child Health Journal, 18(1), pp. 161–170. doi: 10.1007/s10995-013-1249-2.

de Sousa, T. M. et al. (2017) ‘Energy expenditure in the immediate postpartum period: Indirect calorimetry versus predictive equations’, Nutrition. Elsevier Inc., 39–40, pp. 36–42. doi: 10.1016/j.nut.2017.02.009.
Mufida, L. 2015 Prinsip Dasar MP-ASI Untuk Bayi 6-24 Bulan. Jurnal Pangan dan Agroindustry Vol. 3 No 4, : 1646-1651

Diterbitkan

2021-11-06

Cara Mengutip

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI POSYANDU KELURAHAN’ NGAGLIK. (2021). Jurnal Ilmu Kebidanan, 10(2), 96-100. https://doi.org/10.35328/kebidanan.v10i2.2076