HUBUNGAN BREASFEEDING SELF EFFICACY (BSE) TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KOTA PEKANBARU

Penulis

  • Komaria Susanti D IV Kebidanan STIKes Al-Insyirah Pekanbaru
  • Lisviarose Lisviarose STIKes Al Insyirah Pekanbaru
  • Rani Nursetya Ningsih

DOI:

https://doi.org/10.35328/kebidanan.v11i1.2127

Kata Kunci:

Breasfedding Self Efficacy, ASI Ekslusif

Abstrak

ASI merupakan makanan utama yang terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah. Asi mengandung zat berbagai zat yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan, perkembangan bayi, kesehatan dan imunitas. Ada beberapa faktor dalam melancarkan produksi dan pengeluara asi yaitu perawatan payudara, frekuensi penyusuan, stress serta penyakit atau kesehatan ibu, konsumsi rokok atau alkohol, pil kontrasepsi, asupan nutrisi. Menurut Riskesdas 2018 cakupan Asi ekslusif di indonesia 2014 sebesar 37,3%, 2015 sebesar 55,7%, tahun 2016 sebesar 54%, pada tahun 2017 sebesar 61,33% dan pada tahun 2018 mengalami penurunan yang sangat signifikan sebesar 37,7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan breasfedding self efficacy terhadap pemberian asi ekslusif pada ibu menyusui di wilayah kerja puskesmas rejosari kota pekanbaru. Penelitian ini menggunakan rancangan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil uji che square dengan nilai signifikansi 0,022 dimana < 0,05 yang artinya ada pengaruh breasfedding self efficacy dengan keberhasilan pemberian asi ekslusif di wilayah kerja puskesmas rejosari kota pekanbaru. Hal ini membuktikan bahwa ibu yang menyusui yang mempunyai kepercayaan yang tinggi akan berhasil memberikan asi secara ekslusif kepada bayinya.

Referensi

Albery IP, Munafo M (2011). Psikologi Kesehatan Panduan Lengkap dan Komprehensif Bagi Studi Psikologi Kesehatan. Yogyakarta : Palmall

Anggraeni, D. Y dan Sutomo, B. 2010. Makanan Sehat Pendamping Asi. Jakarta: Pt. Agromedia Pustaka

Awano M, shimada K. Development and Evaluation of a Self care program on breasfeeding in japan: a quasi-experimental study. International Breasfeeding2010;5 (9):1-10

Bahiyatun. 2009. Buku Ajar asuhan Kebidanan Nifas normal. Jakata: EGC.

Bandura, A, 1997, self-effi cacy: to ward a univying theory of behavior change’ psichological revew, vol 8, no 2, hal. 191-215

Dennis, CL. (2003). The breastfeeding self-efficacy scale: psychometric assessment of the short form. Jurnal Obstetri Gynecologi Neonatal Nursing. 32 (6), 734-744.

Fikawati, S., & Syafiq, A. (2009). Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif. Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 4(3), 120–131.

Haryono R dan Setianingsih S. 2014. Manfaat ASI Eksklusif untuk Buah Hati Anda. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar: RISKESDAS 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Pradine, R (2015). Paket dukungan terhadap breasfeeding self efficacy dan keberhasilan menyusui pada ibu post partum. Jurnal Ners, 10/1 (April), 20,29

Spaulding, D. M (2007) Breastfeeding self-efficacy ini Women of African Descent. Proquest Dissertations and Theses

Sukarni, I dan Margareth, Z.H. (2013). Kehamilan, Persalinan dan Nifas, Yogyakarta: Nuha Medika

Taveras EM, Capra AM, Bravemant PA, Jensvold NG, Escobar GL, Lieu TA. Clinical support and psychosocial risk factors associated with breasfeeding discontinuation.

Diterbitkan

2022-05-01

Cara Mengutip

HUBUNGAN BREASFEEDING SELF EFFICACY (BSE) TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KOTA PEKANBARU. (2022). Jurnal Ilmu Kebidanan, 11(1), 37-42. https://doi.org/10.35328/kebidanan.v11i1.2127