SARI TEMULAWAK (Curcuma XanthorhizzaRoxb) PADA VOLUME ASI IBU POSTPARTUM)

Penulis

  • Indah Putri Ramadhanti Institut Kesehatan Prima Nusantara
  • Maili Yusra Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
  • Fontanella Fontanella Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi

DOI:

https://doi.org/10.35328/kebidanan.v11i2.2155

Kata Kunci:

Sari temulawak, Volume ASI, Ibu Postpartum

Abstrak

Berdasarkan data WHO 2017 pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif mencapai 43,5%, jauh memenuhi capaian target dunia yaitu 95%. Di Indonesia hanya mencapai 61,3% dari 80% target pemberian ASI eksklusif. Faktor utama disebabkan sedikitnya pengeluaran ASI awal menyusui dan minimnya pengetahuan ibu. Upaya dalam mengatasi masalah adalah merangsang produksi ASI dengan pemberian sari temulawak yang kaya kandungan lactogogu, polifenol dan flavonoid meransang hipotalamus dalam memaksimalkan pengeluaran hormon prolaktin dibanding herbal lainnya. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh pemberian sari temulawak (Curcuma xanthorhizzaRoxb) terhadap volume ASI Ibu post artum di Wilayah Kerja Puskesmas Airpura tahun 2020. Jenis penelitian pra eksperimen dengan design penelitian one group pretest and posttest. Populasi adalah semua Ibu postpartum primipara hari ke-4 sampai ke-7 sebanyak 35 orang, sampel menggunakan teknik purposive sampling sesuai kriteria inklusi eksklusi adalah 14 orang. Instrumen berupa lembar observasi. Dilakukan uji normalitas saphiro wilc, data berdistribusi normal menggunakan paired sample t test. Hasil analisa univariat didapatkan tata-rata volume ASI pretest adalah 21,07 cc ± SD 7,385, volume ASI posttest adalah 50,71 cc ± 11,906. Hasil analitik bivariat menunjukkan pemberian sari temulawak dengan p-value=0,001 (p<0,05). Kesimpulan bahwa sari temulawak berpengaruh terhadap paningkatan volume ASI ibu postpartum. Disarankan sari temulawak membantu keberhasilan dalam menyusui ASI secara eksklusif.

Referensi

A. Al-Jauhari, Laporan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, vol. 44, no. 1. 2018.

Elly Dwi Wahyuni, Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui, 2018th ed., vol. 1. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan, 2018.

WHO, Protecting, promoting and supporting breastfeeding in facilities providing maternity and newborn services. 2017.

Epi Saptaningrum, “Perbedaan Pengaruh Pemberian temulawak dan Beras Kencur Terhadap Peningkatan Produski ASI pada Ibu Nifas,” Repos. Poltekkes Kemenkes Semarang, 2019, [Online]. Available: https://repository.poltekkes-smg.ac.id/index.php?p=show_detail&id=20478&keywords=.

M. Hartono, Nurlaila, and I. Batubara, “Potensi Temu Putih (curcurma zedoaria) Sebagai Anti Bakteri Dan Kandungan Senyawa Kimia,” Proseding Semin. Nas., pp. 203–212, 2011.

Heni Puji Wahyuningsih, Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui, 2018th ed. Jakarta: PPSDM Kemenkes, 2018.

Kemenkes, info DATIN (Pusat Data dan Informasi Kementrian RI). Jakarta, 2018.

D. Kesehatan and Kabupaten Pesisir Selatan, “Laporan Kinerja (LKJ) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2017,” 2017. [Online]. Available: https://dinkes.pesisirselatankab.go.id/transparasi/file/LKJ_Dinas_Kesehatan_Kabupaten_Pesisir_Selatan_Tahun_20171.pdf.

Kemenkes RI, “Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018,” Kementrian Kesehat. RI, vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2018.

A. Khamidah, S. S. Antarlina, and T. Sudaryono, “Ragam Produk Olahan Temulawak Untuk Mendukung Keanekaragaman Pangan,” J. Penelit. dan Pengemb. Pertan., vol. 36, no. 1, p. 1, 2017, doi: 10.21082/jp3.v36n1.2017.p1-12.

Kiki Supriatna Putri, “Pengaruh Pemberian Extraxt Temulawak (urcuma zanthorhiza Roxb,) terhadap Jumlah Alveoli pada Kelenjar Mamma Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Laktasi,” Anal. Biochem., vol. 11, no. 1, pp. 1–5, 2018, [Online]. Available: http://link.springer.com/10.1007/978-3-319-59379-1%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/B978-0-12-420070-8.00002-7%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.ab.2015.03.024%0Ahttps://doi.org/10.1080/07352689.2018.1441103%0Ahttp://www.chile.bmw-motorrad.cl/sync/showroom/lam/es/bike/urb.

E. Susanti, “PENGARUH KONSUMSI TEMULAWAK OLEH IBU NIFAS TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI,” J. Ilm. Obs. J. Ilm. Ilmu Kebidanan Kandung. P-ISSN 1979-3340 e-ISSN 2685-7987, vol. 10, pp. 18–25, Nov. 2019, doi: 10.36089/job.v1i1.68.

R. A. M. R. Syamsudin, F. Perdana, and F. S. Mutiaz, “TANAMAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) SEBAGAI OBAT TRADISIONAL,” J. Ilm. Farm. Bahari, vol. 10, no. 1, p. 51, 2019, doi: 10.52434/jfb.v10i1.648.

C. D. S. H. T. S. A. S. Supriyana, “Effect of Consuming Temulawak ( Curcuma Xanthorrhiza Roxb .) Extract on Breast Milk,” vol. 3, no. 5, pp. 603–611, 2017, doi: https://doi.org/10.33546/bnj.188.

Muhammad Fadhil Ilhami, “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif dengan Tindakan Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Kartasura,” Surakarta, 2015. [Online]. Available: file:///Users/debbyratnokustanto/Downloads/1678-3466-1-SM.pdf.

N. Fatimah, M. Mifbakhuddin, and N. Kumalasari, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kegagalan Ibu Dalam Memberikan Asi Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Puskesmas Bangetayu Semarang,” J. Kebidanan, vol. 4, no. 2, pp. 1–7, 2015, [Online]. Available: http://103.97.100.145/index.php/jur_bid/article/view/1678.

R. Kumalasari, D. Arimbi, and A. Ismunandar, “Pemberian Jamu Uyup – Uyup Terhadap Kelancaran Pengeluaran Air Susu Ibu (ASI) Pada Ibu Nifas,” Pros. Semin. Nas. Int., 2014.

Novi Anggraini, “Pengaruh temulawak terhadap peningkatan produksi asi di wilayah puskesmas srikuncoro, kecamatan pondok kelapa, bengkulu tengah tahun 2015,” Universitas Bengkulu, 2015.

Diterbitkan

2022-11-11

Cara Mengutip

SARI TEMULAWAK (Curcuma XanthorhizzaRoxb) PADA VOLUME ASI IBU POSTPARTUM). (2022). Jurnal Ilmu Kebidanan, 11(2), 95-101. https://doi.org/10.35328/kebidanan.v11i2.2155