PERBANDINGAN KOMPRES DINGIN DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI DI PONDOK PESANTREN KABUPATEN NGAWI
Universitas Kusuma Husada Surakarta
DOI:
https://doi.org/10.35328/kebidanan.v12i1.2338Kata Kunci:
Pain, Menstruation, Warm Compress Therapy, Cold CompressAbstrak
ABSTRAK
Latar Belakang: Nyeri menstruasi merupakan terjadi sebelum dan selama menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas. Prevalensi dysmenorrhea di Indonesia sebesar 60-70% wanita. Menyebabkan ketidaknyamanan, mengganggu aktifitas sehari-hari, Penanganan nyeri menstruasi farmakologis dan non farmakologis. Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan efektivitas kompres dingin dan kompres hangat terhadap penurunan nyeri menstruasi, Metode: Penelitian ini eksperimen semu. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling dengan jumlah 52 santriwati. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi NRS 0-10. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon dan Uji Mann Whitney. Hasil: Rata-rata nyeri menstruasi sebelum dan sesudah diberikan kompres dingin didapatkan adalah (4,3) menjadi (3,92). Sedangkan sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat diberikan adalah (3,69) menjadi (1,92). Selanjutnya di Uji Wilcoxon disimpulkan bahwa ada perbedaan antara sebelum dan sesudah dilakukan teknik kompres hangat dengan nilai Sig. (0,000) dan kompres dingin dengan nilai Sig.(0,003). Karena pada uji normalitas terdapat data yang tidak terdistribusi normal hasil uji perbedaan menggunakan Uji Mann Whitney dengan hasil (p = 0,000) maka ada perbedaan penurunan nyeri menstruasi dengan kompres hangat dan kompres dingin. Simpulan: kompres hangat lebih efektif dalam menurunkan nyeri menstruasi
Kata kunci : nyeri menstruasi, kompres hangat, dan kompres dingin
Unduhan
Referensi
Ammar, U. (2016). Faktor risiko dismenore primer pada wanita usia subur di kelurahan ploso kecamatan tambaksari surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi, 4, 37–49. https://doi.org/10.20473/jbe.v4i1.37-49
Anugraheni, V., & Wahyuningsih, A. (2013). Efektifitas Kompres Hangat dalam Menurunkan Intensitas Nyeri Dysmenorrhoea. Kediri. Jurnal STIKES Baptis, 6(1).
Irawan, F. D., Sudiwati, N. L. P. E., & Dewi, N. (2018). Perbandingan Tekhnik Relaksasi Nafas Dalam dan Kompres Dingin Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Haid (Dismenorea) pada Mahasiswi di Asrama Sanggau dan Ikatan Keluarga Belu di Landungsari Kota Malang. Nursing News, 3, 572–583.
Maimunah, S., Sari, R. D. P., & Prabowo, A. Y. (2017). Perbandingan Efektivitas Kompres Hangat dan Kompres Dingin sebagai Terapi Non-Farmakologis Dismenore pada Remaja. Medula, 7(5), 79–83.
Misliani, A., & Firdaus, S. (2019). Gambaran Derajat Dismenore dan Upaya Penanganan Dismenore dengan Cara Farmakologi dan Nonfarmakologi pada Siswi Kelas X di MAN 2 Rantau. Jurnal Citra Keperawatan, 7(1), 23–32.
Rosyada Amalia, A., Susanti, Y., & Haryanti, D. (2020). Efektivitas Kompres Air Hangat dan Air Dingin terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Remaja Putri dengan Dismenore. Jurnal Kebidanan Malakbi, 1(1), 7. https://doi.org/10.33490/b.v1i1.207
Seingo, F., Sudiwati, N. L. P. E., & Dewi, N. (2018). Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Wanita Yang Mengalami Dismenore Di Rayon Ikabe Tlogomas. Nursing News, 3(1), 153–163.
Silviani, Y. E., Karaman, B., & Septiana, P. (2019). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Terhadap Dismenorea. Journal of Midwefery, 1(1), 30–37.
WULANDARI, W. (2021). PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP TINGKAT NYERI DISMENORE PADA REMAJA DI DUSUN II DESA TERUSAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN. STIK Bina Husada Palembang.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Ilmu Kebidanan

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.