FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS REJOSARI

Penulis

  • kiki megasari stikes hangtuah pekanbaru

Kata Kunci:

Kata Kunci: ISPA pada Balita, Faktor Umur, Pengetahuan, Lingkungan

Abstrak

ABSTRAK

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan yang penting karena menjadi penyebab pertama kematian Balita di negara berkembang. Kasus terbanyak terjadi di India (43 juta), China (21 juta), Pakistan (10 juta) dan Bangladesh, Indonesia, Nigeria masing-masing 6 juta episode. Kejadian ISPA di Indonesia masih tergolong tinggi terutama pada Balita, angka kesakitan (morbiditas) mencapai 3% dan angka kematian (mortalitas) akibat penyakit ISPA mencapai 15,5%. Di Pekanbaru, penyakit ISPA juga merupakan masalah kesehatan utama masyarakat. Meskipun dalam 3 tahun terakhir ini angka kejadiannya mengalami penurunan kasus, namun angka kejadiannya masih tergolong tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada Balita di Puskesmas Rejosari Pekanbaru. Penelitian ini adalah jenis penelitian Kuantitatif denga desain penelitian Analisis Korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak Balita yang berkunjung ke Puskesmas Rejosari sesuai dengan criteria inklusi dan eksklusi berjumlah 69 responden. Pengumpulan data melalui penyebaran kuisioner dengan analisis Univariat dan Bivariat dan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  ada hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian ISPA dengan (P Value 0,011 nilai OR=4,239), lingkungan (P Value 0,002 nilai OR=7,2). Dan hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara umur dengan kejadian ISPA (P Value 1.000 nilai OR=1,014.

Kata Kunci: ISPA pada Balita, Faktor Umur, Pengetahuan, Lingkungan

Referensi

11 (2009-2016)
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2PL). (2012). Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.

Endah PN, Daroham, dan Mutiatikum. (2009). Penyakit ISPA Hasil Riskesdas di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan Supplement

Kartiningrum ED. (2016). Faktor yang Mempengaruhi Kejadian ISPA pada Balita di Desa Kembang Sari Kecamatan Jatibanteng Kabupaten Situbondo. Hospital Majapahit. Volume 8. No. 2 Nopember 2016.

Kementerian Kesehatan RI. (2012). Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Kementerian Kesehatan RI. (2016). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Maryani RD. (2012). Hubungan Antara Kondisi Lingkungan Rumah dan Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga dengan Kejadian ISPA pada Balita di Kelurahan Bandarharjo Kota Semarang. [Skripsi Ilmiah]. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Murti T. (2016). Faktor Risiko Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo. [Skripsi Ilmiah]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Notoatmodjo (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta
Ristiyanto R. (2015). Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Formal dan Pengetahuan Orang Tua Tentang ISPA pada Balita di Puskesmas Gatak .[Skripsi Ilmiah]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wahab S. (Ed). (2012). Ilmu Kesehatan Anak Nelson (Vol. 2). Jakarta: EGC.
Widoyono. (2011). Penyakit Tropis (Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, & Pemberantasannya). Semarang: Erlangga.

Diterbitkan

2018-07-31

Cara Mengutip

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS REJOSARI. (2018). Jurnal Ilmu Kebidanan, 7(2), 12-20. https://jurnal.ikta.ac.id/kebidanan/article/view/56