HUBUNGAN DISABILITAS PADA PASIEN PASCA STROKE DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI RUMAH SAKIT OTAK DR. DRS. M. HATTA BUKITTINGGI TAHUN 2021

Abstrak

Kecacatan pada klien pasca stroke berupa penurunan fungsi ekstremitas, seperti adanya hemiparesis pada ekstremitas. Ketidakmampuan yang dialami pasien stroke memicu munculnya stres hingga depresi akibat ketidakmampuan pasien untuk memenuhi tuntutan internal dan eksternal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan disabilitas pada pasien pasca stroke dengan tingkat depresi pada lansia di Rumah Sakit Otak DR. Drs. M. Hatta Bukittinggi tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien lansia pasca stroke yang berobat jalan dengan jumlah sampel 81 orang dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan Indeks Barthel dan kuesioner GDS. Tes yang digunakan adalah rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan hampir separuh lansia pasca stroke mengalami disabilitas dalam kategori mandiri (44,4%), sebagian lansia pasca stroke mengalami ringan dan normal (39,5%), diperoleh p-value = 0,000 < (0,05) dan nilai r = 0,639. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara disabilitas pada pasien pasca stroke dengan tingkat depresi pada lansia di Rumah Sakit Otak DR. Drs. M. Hatta Bukittinggi tahun 2021 yang menunjukkan hubungan yang kuat dan signifikan secara statistik antara disabilitas pada pasien pasca stroke dengan tingkat depresi pada lansia. Saran kepada perawat di rumah sakit, dapat dijadikan masukan untuk mengembangkan pengetahuan keperawatan, sehingga perawat dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya pada pasien lanjut usia dengan disabilitas pasca stroke.