FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBARUNTUNG

Penulis

  • Misnawati Universitas Sari Mulia
  • Novalia Widiya Ningrum univeristas sari mulia
  • Muhammad Zulfadhilah Universitas Sari Mulia
  • Nita Hestiyana Universitas Sari Mulia

DOI:

https://doi.org/10.35328/kesmas.v12i2.2510

Abstrak

Prevalensi balita stunting di Kalimantan Selatan 31,75% dan di Kabupaten Tapin sebesar 36,04% dan berada pada peringkat kelima tertinggi se-Kalimantan Selatan. Dengan adanya prevalensi tersebut maka dilakukan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor   yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tambaruntung Kecamatan Tapin Tengah.  Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Tambaruntung dengan jumlah sampel sebanyak 89 anak balita dengan cara Simple Random Sampling, mengunakan uji Chi-Square. Responden penelitian ibu balita. Variabel independen penelitian adalah ASI Eksklusif, pengetahuan ibu, dan status gizi ibu. Adapun variabel dependen penelitian yaitu kejadian stunting. Kejadian stunting pada balita tahun 2023 adalah 35,95%, ASI Eksklusif 55,1%, berpengetahuan baik sebesar 57,30% dan ibu balita dengan KEK 46,1%.

Uji analisis statistik Crosstabulation Chi-Square p=0,000 dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh  antara pemberian ASI Eksklusif, pengetahuan ibu, dan status gizi ibu dan dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Tambaruntung Kecamatan Tapin Tengah

Referensi

Ariyanti, S. (2015). Analisis Faktor Resiko Kejadian Stinting pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Tiga Kabupaten Pidie. Universitas Diponegoro.

Kemenkes RI. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting ) di Indonesia, Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Mardiana. (2020). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu Balita Dengan Angka Kejadian Stunting di Desa Secanggang Kabupaten Langkat. Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara Medan.

Ramdhani, A., Handayani, H., & Setiawan, A. (2021). Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Stunting . Prosiding Seminar Nasional LPPM UMP, 2, 28–35. https://semnaslppm.ump.ac.id/index.php/semnaslppm/article/view/122

Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. In Kemenkes RI. Jakarta: Kemenkes RI.

Ruaida, N. (2018). Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan Mencegah Terjadinya Stunting (Gizi Pendek) di Indonesia. Global Health Science, 3(1), 1–5. http://repo.poltekkes-maluku.ac.id/id/eprint/38/1/Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan Mencegah Terjadinya Stunting %28Gizi Pendek%29 di Indonesia.pdf

Salamung, N. (2021). Pengetahuan Ibu Tentang Pencegahan Stunting Pada Balita Di Kelurahan Tatura Utara Kota Palu. Pustaka Katulistiwa: Karya Tulis Ilmiah Keperawatan, 2(1), 44–49. https://journal.stik-ij.ac.id/index.php/Keperawatan/article/view/77

Sandjojo, E. P. (2017). Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting . Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Sari, I., & Sapitri, A. (2021). Pemeriksaan Status Gizi Pada Ibu Hamil Sebagai Upaya Mendeteksi Dini Kurang Energi Kronik (KEK). Jurnal Kebidanan Indonesia, 12(1), 1–5. https://doi.org/10.36419/jki.v12i1.434

Diterbitkan

2023-12-31

Cara Mengutip

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBARUNTUNG. (2023). Al Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences), 12(2), 175-180. https://doi.org/10.35328/kesmas.v12i2.2510