FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDIANGIN KOTA BUKITTINGGI
DOI:
https://doi.org/10.35328/kesmas.v13i2.2819Kata Kunci:
Usia, Jumlah Anak, Pendapatan Keluarga, Dukungan Ayah, Sosial-Budaya, StuntingAbstrak
Dampak buruk stunting yakni kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Banyak hal yang berhubungan dengan kejadian stunting di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 24-59 bulan yang berjumlah 1623 balita dengan sampel 94 balita di wilayah kerja Puskesmas Mandiangin Kota Bukittinggi dengan teknik Purposive Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner ECLS-B Father Self-Administered Questionnaire untuk melihat dukungan ayah dan kuesioner Nilai Budaya dan Gaya Hidup oleh Cahyani et. al. untuk variabel Sosial Budaya terkait pemenuhan nutrisi Balita. Analisis bivariat data yang digunakan adalah dengan uji chi-square Test (a = < 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan usia ibu saat hamil (p = 0,044), ada hubungan dukungan ayah (p = 0,012), dan sosial budaya (p = 0,002), tidak ada hubungan jumlah anak (p = 0,796) dan pendapatan keluarga (p = 0,654) dengan kejadian stunting. Dapat disimpulkan usia ibu saat hamil, dukungan ayah dan sosial budaya pemenuhan nutrisi merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Sementara jumlah anak dan pendapatan keluarga bukanlah faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Diharapkan perawat dan nakes dapat meningkatkan penyuluhan tentang stunting dan yang mempengaruhinya pada ibu di wilayah kerja Puskesmas Mandiangin.
Referensi
Adriani, M., & Kartika, V. (2013). Pola Asuh Makan pada Balita dengan Status Gizi Kurang di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kalimantan Tengah, Tahun 2011. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 16(2).
Arman, A. N. Z. (n.d.). Fathers’ Role to Prevent Stunting in the Family – Center for International Training and Collaboration (CITC). Retrieved December 8, 2024, from https://citc.bkkbn.go.id/information/fathers-role-to-prevent-stunting-in-the-family/
Aurora, W. I. D., Sitorus, R. J., & Flora, R. (2021). Effect of Stunting on Intelligence Quotient (IQ) of School-Age Children.
Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan KEMENTERIAN KESEHATAN RI. (2023). BUKU SAKU Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.
Cahyani, V. U., Yunitasari, E., & Indarwati, R. (2019). Dukungan Sosial sebagai Faktor Utama Pemberian Intervensi Gizi Spesifik pada Anak Usia 6-24 Bulan dengan Kejadian Stunting berbasis Transcultural Nursing. Pediomaternal Nursing Journal, 5(1), 77. https://doi.org/10.20473/pmnj.v5i1.12410
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Mengenal Apa Itu Stunting. KEMENKES RI. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1388/mengenal-apa-itu-stunting
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2023). Mengenal Lebih Jauh tentang Stunting. KEMENKES RI. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2657/mengenal-lebih-jauh-tentang-stunting
García Cruz, L. M., González Azpeitia, G., Reyes Súarez, D., Santana Rodríguez, A., Loro Ferrer, J. F., & Serra-Majem, L. (2017). Factors Associated with Stunting among Children Aged 0 to 59 Months from the Central Region of Mozambique. Nutrients, 9(5). https://doi.org/10.3390/NU9050491
Haskas, Y. (2020). GAMBARAN STUNTING DI INDONESIA : LITERATUR REVIEW. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 15(2), 154–157. https://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/179/295
Illahi, R. K., & Muniroh, L. (2016). GAMBARAN SOSIO BUDAYA GIZI ETNIK MADURA DAN KEJADIAN STUNTING BALITA USIA 24-59 BULAN DI BANGKALAN Rizki Kurnia Illahi, Lailatul Muniroh. Media Gizi Indonesia, 11(2), 135–143.
KEMENKES RI. (2022). Visualisasi Survei Status Gizi Indonesia; Stunting.
KEMENKO PMK. (2022). 19 K/L Siap Dukung Program Percepatan Penurunan Stunting | Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. https://www.kemenkopmk.go.id/19-kl-siap-dukung-program-percepatan-penurunan-stunting
Ni’mah, K., & Nadhiroh, S. R. (2015). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Media Gizi Indonesia, 10(1), 13–19. https://doi.org/10.20473/mgi.v10i1.13-19
Nurhidayati, T., Rosiana, H., & Rozikhan, R. (2020). USIA IBU SAAT HAMIL DAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN. Midwifery Care Journal, 1(5), 122–126. https://doi.org/10.31983/micajo.v1i5.6491
Safitri, Y., Lail, N. H., & Indrayani, T. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Dimasa Pandemi Covid-19 Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Kaler Tangerang. Journal for Quality in Women’s Health, 4(1), 70–83. https://doi.org/10.30994/jqwh.v4i1.107
Sani, M., Solehati, T., Hendrawati, S., Keperawatan, F., & Padjadjaran, U. (2019). Hubungan usia ibu saat hamil dengan stunted pada balita 24-59 bulan. Holistik Jurnal Kesehatan, 13(4), 284–291.
Saputri, I. M., Sulistyani, & Rohmawati, N. (2016). Peran dan Fungsi Kader, Dukungan Sosial Suami, dan Pengetahuan Tentang Budaya Keluarga pada Pelaksanaan Keluarga Sadar Gizi (Roles and Functions of Cadre, Husband Social Support, and Knowledge of Family Culture on the Implementation of Nutrition Conscious Family). E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 4.
Wahyu, A., Ginting, L., & Sinaga, N. D. (2022). Jumlah Anak, Jarak Kelahiran Anak dan Peran Ayah dengan Kejadian Stunting Selama Pademi COVID-19. Jurnal Keperawatan Silampari, 6(1), 535–543. https://doi.org/10.31539/jks.v6i1.4554
WHO. (n.d.). Joint child malnutrition estimates.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Al Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences)

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.