EFEKTIFITAS EKSTRAK SERAI (Cymbopogon nardus) SEBAGAI INSEKTISIDA ALAMI DALAM MENGENDALIKAN SEMUT HITAM (Dolichoderus thoracicus) SECARA PENYEMPROTAN
Kata Kunci:
Ekstrak serai, Insektisida nabati, Semut hitamAbstrak
Semut merupakan hama rumah tangga yang ketiga setelah nyamuk dan kecoa pada daerah yang beriklim tropis. Cara yang sering dilakukan untuk memberantas Semut Hitam adalah menggunakan insektisida sintetis yang mengandung bahan kimia yang tidak jarang membuat sesak, alergi dan menimbulkan dampak negatif pada lingkungan Salah satu usaha mengatasi adalah dengan mencari pengendalian alternatif yang berasal dari tumbuhan. Salah satu yang diduga dapat menjadi insektisida nabati untuk pengendalian Semut Hitam (Dolichoderus thoracicus) adalah tanaman serai (Cymbopogon nardus) terutama minyak atsirinya yang mengandung sitronelal, sitronelol dan geraniol. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi Ekstrak Serai dalam membunuh Semut Hitam dengan LD 50. (2). Untuk mengetahui dosis Ekstrak Serai yang paling efektif dalam membunuh Semut Hitam. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dengan menggunakan metoda Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dengan 4 kali ulangan dengan masing masing perlakuan menggunakan 20 ekor Semut Hitam, pada konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Hasil penelitian didapatkan pada konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% mematikan semua semut hitam dalam waktu kurang dari 5 menit. Lalu konsentrasi diturunkan menjadi 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Pada hasil Uji One Way Anova, didapatkan nilai signifikan 0,000 < 0,05 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi ada pengaruh penyemprotan berbagai konsentrasi Ekstrak Serai (Cymbopogon nardus) dengan kematian Semut Hitam (Dolichoderus thoracicus). Konsentrasi yang efektif adalah konsentrasi 5 % dimana pada konsentrasi 5 % Ekstrak Serai dapat membunuh lebih dari 50 % hewan uji.
Referensi
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah. 2011. (Online), (http://kalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/ leaflet_pesor. pdf, diakses 20 Februari 2015).
Kardiman, A. 2009. Tanaman Pengusir dan Pembasmi Nyamuk. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Sambel, D.T. 2010. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Yogyakarta. Andi Offset
Satria. 2010. Jenis-jenis Semut Hama (Formicidae) pada Rumah Tangga di Kota Padang, Sumatera Barat. Uneversitas Andalas Padang.
Setiawati, W.R., Murtiningsih, N. Gunaeni dan T. Rubiati. 2008. Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannta Untuk Pengendalian Organisma Penganggu Tumbuhan (OPT). Balai Penelitian Sayuran. Balitbang Pertanian.
Shahabuddin, Anshary. 2010. Uji Aktifitas Insektisida Ekstrak Daun Serai Terhadap Ulat Daun Kubis (Plutella xylostella L.) di Laboratorium. Fakultas Pertanian,Universitas Tadulako. Sulawesi Tengah.Vol 3, No 17.
Suryaningsih, E. 2006. Pengendalian Lalat Penggorok Daun Pada Tanaman Kentang Menggunakan Pestisida Biorasional Dirotasi dengan Pestisida Sintetik Secara Bergiliran. J.Hort. 16 : 229-235
Sylvia, S, Melia dan Annie. 1994. Penggunaan Beberapa Bahan Alami Bioaktif Tanaman Terhadap Acanthoscelides obtectus Say pada Tanaman Kacang Merah dan Callosobruchus maculates Fab pada Benih Kacang Hijau. Fak. Pertanian dan Kehutanan. Ujung Pandang.
Yulvianti. 2014. Pengaruh Perbandingan Campuran Pelarut n-heksana- etanol Terhadap Kandungan Sitronelal Hasil Ekstraksi Serai Wangi (cymbopogon nardus).Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.