KESIAPSIAGAAN PUSKESMAS GARUDA KECAMATAN MARPOYAN DAMAI PEKANBARU DALAM PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Penulis

  • LPPM Al-Insyirah STIKes Al-Insyirah

Kata Kunci:

Demam Berdarah Dengue, kesiapsiagaan, penanggulangan

Abstrak

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan penularannya adalah melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Transmisi penyakit dipengaruhi oleh kondisi musim hujan yang dapat menyuburkan serta memperbanyak perindukan nyamuk aedes aegypti. Data di Dinas Kesehatan kota Pekanbaru tahun 2013 menunjukkan bahwa Kecamatan Marpoyan Damai terdapat peningkatan kasus DBD dari tahun sebelumnya dan terdapat satu kematian akibat DBD. Puskesmas Garuda memberikan sumbangan terbesar pada peningkatan kasus DBD di kecamatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesiapsiagaan Puskesmas dalam penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD). Metode penelitian dengan deskriptif studi kasus dengan analisis data kualitatif yang dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di wilayah kerja Puskesmas Garuda Kecamatan Marpoyan Damai. Jumlah subjek penelitian sebanyak 5 informan utama dan 2 informan pendukung. Metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam, pengamatan serta penelusuran dokumen. Alat ukur yang digunakan adalah pedoman wawancara dan checklist. Analisis data dengan triangulasi data dan manual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya keterlambatan kesiapsiagaan Puskesmas dalam penanggulangan DBD, terlambatnya pelaporan kasus, belum maksimalnya penyelidikan epidemiologi kasus DBD di lapangan,  belum terkoordinasi tenaga kesehatan dan pihak pendukung di luar sektor kesehatan serta terbatasnya ketersediaan anggaran operasional penanggulangan di tingkat kecamatan. Diharapkan Puskesmas meningkatkan kemitraan lintas sektor menjalankan kegiatan Pokjanal DBD yang merupakan forum koordinasi lintas program dan sektoral untuk kesiapsiagaan menghadapi adanya kasus DBD, memperbaiki system dalam alur pelaporan kasus DBD sehingga tidak ada keterlambatan puskesmas menerima formulir KDRS dan S.nol.

Referensi

Depkes RI.(2009a). Pembiayaan Kesehatan Tahun 2009. Jakarta.

Dinkes Kota Pekanbaru. (2013). Distribusi Kasus DBD di Kota Pekanbaru Tahun 2010-2013.

Depkes RI. (2010b). Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta (Online), (http://www.depkes.go.id, diakses 6 Mei 2014).

Depkes RI.(2012c). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012, (Online), (http://www.depkes.go.id, diakses 9 januari 2014).

Januari, H. (2011). Analisis Penatalaksanaan Kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2010. Program Skripsi : STIKes Hang Tuah Pekanbaru, Pekanbaru.

Kunoli, F. J. (2013). Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. Jakarta : TIM, 2013.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011b). Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular dan Keracunan Pangan. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I.

Noor, N. N. ( 2006a). Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Sami, M. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Peningkatan Kasus Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Bagan Siapiapi Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir. Program Skripsi : STIKes Hang Tuah Pekanbaru, Pekanbaru.

Sugiono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Diterbitkan

2018-11-02

Cara Mengutip

KESIAPSIAGAAN PUSKESMAS GARUDA KECAMATAN MARPOYAN DAMAI PEKANBARU DALAM PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD). (2018). Al Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences), 5(2), 50-58. https://jurnal.ikta.ac.id/kesmas/article/view/97